Saturday, November 29, 2008

RONGGENG IN MANDAILING

RONGGENG IN MANDAILING INDONESIA
Ronggeng is a type of dance in Mandailing Godang, Nort Sumatra, Indonesia. (Great Mandailing). Ronggeng is consist of man and women in dance. But in Mandailing long time ago, it was difference. A man dancer would be a really man. But a woman dancer was not a woman. But a man who wear the garment of woman. He would act as he is a woman. It was happen cause a woman was forebode to dance in Mandailing. So in every dancing, everybody would change a woman become a man who used the garment of woman.
Ronggeng is not a Mandailing culture. It was adopted from the other culture. But because everybody liked this dance, so the ancestor of Mandailing always played this dancing. But not the perfect Ronggeng anymore.
But Ronggeng has very seldom to dance nowadays. The people prefer to watch the television now. Ronggeng has been become a story now.

Tuesday, November 25, 2008

SELAMAT JALAN OMPUNG KOLOL

SELAMAT JALAN OMPUNG KOLOL
Seorang tokoh yang ternama dari Mandailing Natal, bernama Abdul Rahman Nasution yang terkenal dengan nama julukan Kolol, telah meninggal pada hari Selasa tanggal 26 November 2008, pada pagi sebelum Subuh. Seorang tokoh yang sangat berjasa di banyak bidang di Madina atau?Mandailing Natal, Indonesia. Masa mudanya pernah menjadi seorang Marinir Angkatan Laut. Pernah berdagang bisnis Export. Sangat banyak jasa Bapak Abdul Rahman ini membangun kemajuan Madina. Di bidang pertanian, dialah pertama sekali yang membuka perkebunan secara besar-besaran sehingga dia bisa menampung karyawan yang amat banyak. Di bidang hiburan, dia juga sudah berjasa pada zaman dulu, dan pernah ikut ambil bagian dalam pembangunan seperti membangun tempat hiburan seperti Bioskop. Begitu juga dalam pengelolaan di bidang angkutan umum seperti angkutan bus ALS, dia ikut ambil bagian juga di dalamnya. Banyak lagi jasa yang telah ia berikan. Jasa yang telah mengajak manusia Panyabungan untuk lebih maju. Pernah juga berkecimpung di dalam dunia politik dan pernah duduk sebagai anggota Dewan di Madina. Luar biasa kiprah yang telah dibawakannya. Bapak ini terkenal dengan nama Ompung Lomok. Kenapa? Memang bapak ini sangat penderma sekali, sangat penderma. Dia tak pernah bosan nampaknya memberi sedekah pada orang-orang yang yang mau menegurnya dan juga membutuhkannya, apalagi pada orang orang yang ia senangi. Tapi hari ini semua orang terkejut atas meninggalnya bapak ini, seorang tokoh ternama di Mandailing Natal. Semoga tuhan nanti menerimanya di sisinya. Menempatkannya di tempat yang sebaik-baiknya.
Perlu diketahui, bila menilai seorang manusia, kita seharusnya menilai manusia dari sisi baiknya. Setiap orang punya kelemahan, setiap orang punya kesalahan. Tapi sebaiknya, kita menilai seseorang itu dari segi baiknya. Seorang pahlawan nasional sekalipun, kita mesti memandang dari segi baiknya Begitu agar kita bisa menghormatinya. Kalau dari segi kebaikan, kemungkinan sungat sulit dicari orang yang seperti bapak ini. Bapak ini sangat ramah, juga terhadap saya dan yang lainnya. Sangat ulet untuk bekerja. Seorang anak petani dari kampung, bisa menjadi seorang bapak besar di tanah kelahirannya. Bisa berbuat banyak terhadap banyak manusia. Tapi hari ini, semua sudah berakhir. Tuhan telah menjemputnya untuk kembali ke sisinya. Satu kali lagi, semoga tuhan memberinya kelapangan di alam yang selanjutnya. Selamat jalan pak Kolol,selamat jalan Ompung Lomok

Wednesday, November 19, 2008

WHY A MAN MAKES -KARTUN PELECEHAN NABI MUHAMMAD-

This morning I am scare cause of one case. When I was watching tv in Metro tv channel, I hear about a blog in wordpress that tell about Mohammed. The news told about KOMIK PELECEHAN NABI MUHAMMAD. The big problem in this word. Why they make the blog like that? If he doesnt believe in Islam, its okay. but dont make a blog to disguise Muhammed. May the police will able to arrest the man who disguise Muhammad. Cause he is just a maker of problem. Mohammed is a holy prophet. He is a good prophet. If u dont believe, please dont disguise him.



Wednesday, June 25, 2008

MENDARAT DI BANDARA

Perjalanan dengan pesawat terbang selama hampir 9 jam, sudah amat melelahkan. Kenyakinan sudah pasti, seperti dijadwalkan sebelumnya, akan tiba di Jeddah pada jam yang tentukan. Ketika kupandang dari jendela pesawat terbang ke arah bawah. Sudah tertangkap oleh mataku luasnya padang pasir. Yang pasti luasnya padang pasir. Yang pasti, ini sudah sampai ke jazirah Arabia, pikirku dalam hati. Tak lama kemudian, aba-aba pun datang. Semua dianjurkan agar memakai sabuk pengaman. Karena sebentar lagi akan tiba di bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Ketika itu kurasakan pesawat sudah mulai merendahkan posisinya. Ditatap pun dari jendela, sudah kelihatan kemukiman penduduk. Jeddah sudah di depan mata. Tak lama lagi kami akan mendarat di negeri lain. Bukan lagi di negeri sendiri Indonesia. Istri saya mengigatkanku membaca Al-Fatiha 1x dan menghadiahkannya pada penduduk Jeddah. Dengan maksud agar mereka itu menyambut ramah kedatangan kami. Memang itu benar. Nasehatnya masuk akal. Lalu sayapun membacanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian, benturan roda pesawatpun terasa, pertanda pesawat kami telah menyentuh landasan bandara. Pesawat berjalan dengan energi kinetik yang tersisa. Hingga berhenti. Semua mengucapkan Alhamdulillahi robbil Alamin. Kami telah sampai dengan selamat tiba di negara tujuan. Aba aba datang lagi, memastikan bahwa kami telah sampai dengan selamat. Penumpang diharap tenang dulu. Jangan ada yang beranjak dari tempat duduknya. Sebelum ada-aba dari dinas penerbangan Saudi Arabia. Mulanya ada juga yang tak peduli. Ada yang bergegas mengambil barang-barangnya dari bagasi. Tapi ketika mickropon berbunyi lagi, semua diharap tenang. Jangan ada dulu yang berdiri, kita harus patuh pada peraturan di sini. Ini bukan lagi negara kita.mendengar itu, semua langsung duduk kembali. Hingga perintah untuk keluar dari pesawat disampaikan lagi oleh petugas bandara tersebut. Saya duduk saja di tempat saya. Ku pandang melalui jendela. Nampak bagunan-bagunan yang berdiri megah. Tapi bukan lagi berganya arsitektur Indanesia. Perasaan kagum ada,. Apalagi saya sudah menyaksikan langsung apa yang belum pernah saya lihat seperti ini. Perasaan bangga, perasaan syukur pada tuhan yang telah memberi perjalanan yang amat manyenangkan ini. Maha besar Allah yang telah memperjalankan hambanya. Bisikku dalam hati. Setelah perintah untuk boleh keluar dari pesawat telah disampaikan oleh petungas. Semuanya sportif mengambil barang-barangnya. Yaitu barang barang yang kecil yang memang disandang dari tadi. Kalau barang kami yang berukuran besar, sudah dari kemarin waktu di Indonesia berpisah dari kami. Tapi yang jelas sudah ada bagasi di bawah pesawat ini. Barang kami itu yang sudah dimasukkan sebelum kami tiba di bandara Polonia dan sekarang akan di turunkankan pula oleh petungas bongkar muat sesudah kami selesai keluar nanti. Pesawat kami memang amat besar, mampu menampung penumpang sebanyak 450 orang. Kamar-kamarnya banyak. Lorong-lorongnya banyak. Entah berapa kali kami membelok melalui gang-gang kecil di pesawat itu, barulah kami tiba di pintu pesawat. Barulah kami bisa memandang langsung daratan Arabia.
Dari pasawat itu, kami meniti jambatan penyeberangan langsung menuju ruang lobi. Sejauh kira-kira 60 meter. Hingga sampai pada ruangan pemeriksaan pastport.
Dari link dibawah ini anda bisa ke Cerita haji lainnya
Bila ingin membaca buku karangan saya mengenai haji,anda bisa memperoleh bukunya dengan mengklik link ini

Monday, June 16, 2008

When I was doing pilgrimage in Mecca in 2002



When I was doing pilgrimage in Mecca in 2002. I never thought that English is very important. I have been able to speaking English since I was in secondary. Thought my English just a little. When I was there, I couldn't speak Arabic. And they couldn't speak Indonesian to me. Suddenly I remembered about English. I felt very satisfy to speak to them. And they understood English. Oh my god. Every my case could be overcome by that language. If wanted to buy something, to asked everything, English made it easier. Because they understand it. Mr tanjung panyabungan